"Meski Saudara, Jika Korupsi Saya Gantung."
"Kalau tak berhasil selesaikan kasus korupsi dalam satu tahun, saya pulang ke Makassar"
Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat telah resmi memilih Abraham Samad sebagai komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi dan sekaligus menjadi Ketua Komisi Antikorupsi untuk periode 2011-2015.Abraham terpilih sebagai Ketua KPK setelah menyingkirkan saingan kuatnya, Bambang Widjojanto. Pria kelahiran 27 November 1966, menyelesaikan jenjang sarjana di Universitas Hasanuddin. Dia kemudian melanjutkan studi hingga doktor di universitas yang sama pada tahun 2010.
Dia memulai karirnya di bidang hukum sebagai pengacara dan kemudian aktif berkiprah di Lembaga Swadaya Masyarakat antikorupsi, Anti Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan.
Berikut petikan wawancara Abraham dengan wartawan di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2011.
Apa tanggapan Anda setelah terpilih menjadi Ketua KPK?
Ini kan ada ekspektasi yang begitu besar dari masyarakat yang direpresentasikan oleh teman-teman di DPR untuk membawa KPK memberantas korupsi tanpa pandang bulu.
Ekspektasi itu harus kami jawab dengan kinerja yang lebih optimal. Kami harus fokus memberantas korupsi yang berskala besar, karena kalau kita garap semua korupsi maka kita bisa kehabisan energi. Sebab, KPK punya keterbatasan dari segi SDM dan infrastruktur. Kami punya skala prioritas yang harus kita dahulukan yaitu korupsi yang berskala besar, tanpa tebang pilih.
Anda menyangka terpilih jadi Ketua KPK?
Target saya sebenarnya bukan jadi Ketua KPK. Target saya datang dari Makassar untuk memberantas korupsi yang berskala besar. Tapi Tuhan mentakdirkan lain dan memilih saya menjadi pimpinan KPK.
Kasus apa yang akan Anda prioritaskan?
Semua kasus-kasus yang besar yang merugikan negara begitu besar, membuat rakyat begitu menderita, banyak masyarakat yang tidak bisa makan, berobat saja nggak bisa dan meninggal di RS.
Untuk kasus Century?
Semua kasus-kasus yang besar, kita garap. Indikator besar itu pertama dari angka atau nominal, kemudian memporak-porandakan struktur ekonomi. Semua kasus yang masuk dalam indikator itu, kita kategorikan grand corruption.
Target 100 hari pertama Anda apa?
Kami ini sifatnya kolektif. Oleh karena itu kami harus membangun sinergi dengan pimpinan lain. Visi misi kita gabungkan, sehingga kita mendapat satu formula yang jitu agar pemberantasan korupsi bisa tepat guna.
Banyak PR di KPK yg belum selesai?
PR inilah yang harus kita lakukan, harus segera dijawab dan dituntaskan, agar tidak menjadi beban KPK itu sendiri.
Saya optimis teman-teman yang terpilih 4 orang itu orang-orang hebat semua, sehingga saya optimis kita bisa berjalan.
Untuk membongkar kasus Century, beranikah Anda memanggil Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia yng saat ini menjadi Wakil Presiden dan Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan?
Jangankan itu tadi yang kamu sebut [Boediono dan Sri Mulyani], saudara saya pun kalau dia korupsi saya gantung.
Apa termasuk kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dan Nunun Nurbaeti?
Semua kasus besar kita prioritaskan dan akan tuntaskan kalau dia memenuhi syarat-syarat hukum untuk ditindaklanjuti. Siapapun yang ada di belakangnya.
Anda berani melawan orang-orang besar di belakangnya?
Saya ini semenjak mendaftar menjadi pimpinan KPK, saya sudah berkomitmen untuk mewakafkan diri saya untuk bangsa dan negara untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Jika saya dalam mewakafkan diri saya kemudian menemui ajal, maka saya akan mati secara terhormat.
Kalau tidak berhasil dalam waktu 1 tahun, Anda siap mundur?
Kalau tidak berhasil saya selesaikan kasus korupsi dalam 1 tahun, pulanglah saya ke Makasar. Kami digaji oleh negara, ekspektasi masyarakat begitu besar, terus kami tidak bisa menyelesaikan, itu sama saja kita menerima gaji buta.
Biasanya, calon pimpinan KPK saat direkrut begitu kuat komitmennya, begitu terpilih melempem. Bagaimana dengan Anda?
Itu biasa ya menurut saya. Tapi Insya Allah saya bukan tipe orang yang seperti itu. Saya selalu berkomitmen apa yang saya ucapkan, itu pula tindakan saya.
Saya minta maaf ke teman-teman media, mungkin ketika saya sudah dilantik, saya tidak lagi banyak bicara dan melayani teman-teman. Karena saya ingin konsentrasi bekerja. Biarlah hal-hal yang ingin diketahui, saya serahkan ke Juru Bicara dan saya berkonsentrasi memberantas korupsi, karena itulah tugas saya.
Tekanan dan intervensi politik terhadap Ketua KPK biasanya sangat besar, bagaimana Anda menyikapinya ?
Nggak ada urusan saya dengan tekanan atau intervensi politik. Karena saya punya sikap yang mandiri, independen, dan terlepas dari kepentingan-kepentingan yang ada di negara ini.
Meski Anda ketua paling muda di antara pimpinan yang lain?
Nggak ada masalah kan. Soekarno juga dulu terpilih menjadi presiden dalam usia yang relatif muda. Barack Obama juga muda. Ini darah segar untuk teman-teman di KPK.
Sudah berkomunikasi dengan tiga pimpinan lainnya?
Insya Allah kami sudah berkomunikasi. Teman-teman mempunyai kelebihan masing-masing, sehingga ini akan menjadi kekuatan KPK jilid tiga.
Meski tidak ada yang ahli akuntansi, komposisi pimpinan KPK menurut sudah lengkap?
Jangan dilihat dari unsur pimpinannya saja. Di KPK ada deputi-deputi yang ahli akuntan. Ini adalah tim yang sangat kuat dan solid.
Sekarang kan masih banyak kerja di Makassar, Anda akan meninggalkan pekerjaan tersebut?
Begitu terpilih, kita harus konsisten bekerja untuk negara sepanjang waktu dari pagi sampai subuh. Saya nggak takut. Rumah saya waktu di Makassar dilempari oleh koruptor. Saya punya wartel hancur, biasalah saya dengan yang begitu.
Anda sudah komunikasi dengan beberapa parpol?
Nggak pernah ada. Karena saya selama ini di Makasar jadi tidak pernah kontak-kontak dengan teman di DPR. Mungkin teman-teman memilih saya karena saya dianggap orang dari kampung yang tidak kepentingan apapun dan belum terkontaminasi.
Bagaimana pendapat Anda soal wacana bahwa tim penyidik KPK sebaiknya independen, terlepas dari kepolisian dan kejaksaan?
Pada prinsipnya wacana itu yang pertama saya kumandangkan. Tapi itu harus ada kesepakatan dari eksekutif maupun legislatif. Sebab, bagaimanapun wacana itu kita lontarkan, kalau tidak ada dukungan dari eksekutif dan legislatif, tidak akan berjalan. Kalau tidak disetujui eksekutif dan legislatif, maka kita optimalkan penyidik-penyidik kepolisian maupun kejaksaan yang ada di KPK.
Apakah akan menerapkan pembuktian terbalik?
Itu bagus, Malaysia juga menerapkan sistem pembuktian terbalik sempurna.
Bagaimana dengan tindak pidana pencucian uang?
Kalau ada kolerasinya dengan tindak pidana korupsi yang terjadi yang sedang kita sidik, ya tentunya kami akan melihat ke arah sana.
Ini ketiga kalinya ada mengikuti seleksi pimpinan KPK dan akhirnya terpilih. Anda tidak takut dikatakan kutu loncat?
Itu kan bentuk komitmen saya. Kalau saya nggak komitmen memberantas korupsi, mungkin hanya sekali saja. Rasanya sia-sia kalau saya tidak mengamalkan disiplin ilmu saya karena S1 sampai S3 saya adalah pidana.
Setelah menjadi Ketua KPK, gaya hidup Anda akan berubah?
Gaya hidup saya biasa-biasa aja. Kita jadi rakyat jelata saja lah, lebih enak supaya kita bisa makan di pinggir jalan.
Kasus BLBI sudah lama tidak kunjung selesai, apa strategi Anda?
Nanti kita periksa. Kalau dia memenuhi syarat, kita kejar aja. Siapa tahu giliran saya yang periksa beda. Jangankan BLBI, kalau ada di atasnya BLBI akan kita buru, nggak ada masalah lah itu. Semua kasus-kasus korupsi yang besar akan kita sidik, nggak boleh pilih kasih. Karena kalau kita melakukan penegakan hukum secara tebang pilih, maka kita melakukan ketidakadilan.
Sudah ada ucapan selamat dari petinggi partai politik?
Nggak ada. Saya ini kan orang kampung, nggak ada Ketua Partai yang kenal, nggak dikenal sama teman-teman di DPR.
Apa harapan Anda kepada pimpinan KPK yang lain?
Setiap pemimpin KPK punya kelebihan-kelebihan khusus, kalau kita padukan akan menjadi satu kekuatan yang kuat. Saya harapkan penegak hukum tidak boleh banyak bicara, hanya melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan. Ini yang saya minta pimpinan KPK fokus bekerja, cukup Jubir saja yang top.
0 comments:
Post a Comment